Petani Diminta Hindari Ijon

Petani Diminta Hindari Ijon

\"sawah\"LEBONG TENGAH,BE - Awal tahun 2014 ini, para petani dibeberapa daerah di Kabupaten Lebong mulai menyiapkan turun tanam pertama. Keterbatasan modal para petani dalam melakukan turun tanam ini sering dimanfaatkan oleh para pemilik modal di Kabupaten Lebong. Saat ini mulai maraknya terjadi praktek ijon. Mengingat praktek ijon ini bisa merugikan, petani diminta menghadiri menggunakan sistim ijon ini. Praktek ijon yang sering terjadi yakni para petani meminjam modal turun tanam sebesar Rp 120 ribu yang nantinya akan dibayarkan dengan satu karung gabah hasil panennya. Anggota DPRD Kabupaten Lebong Ahmad Gusti meminta agar para petani untuk menghindari praktik ijon tersebut. Sebab hal tersebut malah merugikan para petani. \"Bagaimana tidak rugi, nilai pinjaman Rp 120 ribu dibayar satu karung gabah. Berarti pemilik modal tersebut sudah memiliki untung sebesar Rp 60 ribu per karung jika harga jual gabah satu karungnya Rp 180 ribu,\" jelas Gusti. Dijelaskan Ahmad Gusti, dirinya meminta Dinas Pertanian bersama Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Lebong ikut memikirkan bagaimana persoalan para petani di Kabupaten Lebong saat ini. \"Harusnya Dinas Pertanian bersama Dinas Koperasi bergandengan mencari solusi para petani kita ini. Apakah dengan pinjaman lunak dan sebagainya, hal ini agar para petani yang tidak memiliki modal tetap bisa turun sawah. Tapi kadang petani sendiri yang mau menggunakan praktik ijon ini, ini semua karena para petani malas dengan hal yang rumit ketika harus meminjam uang ke koperasi atau bank,\" jelas Gusti. Disisi lain, Jalal (45) warga Kecamatan Lebong Sakti yang ditemui BE di sawahnya mengatakan, saat turun tanam ini dirinya menggunakan praktik ijon. Ia terpaksa meminjam uang kepada pemilik modal seharga Rp 120 ribu perkarung. Nantinya hutang itu dibayar dengan sekarung padi. \"Ya mau gimana lagi, kalau tidak seperti ini saya tidak bisa turun sawah karena tidak ada modal. Baru kemarin saya minta uang pinjaman untuk 4 karung. Uang ini saya gunakan untuk membajak dan menyiapkan bibit padi,\" ucap petani yang memiliki 1 bidang sawah ini. Dikatakannya, JalalĀ  ia lebih baik meminjam dengan cara ijon tersebut dibandingkan harus meminjam ke koperasi atau bank. Hal ini dikarenakan banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi jika harus meminjam ke bank atau koperasi. \"Biarlah enak seperti ini, dari pada minjam ke koperasi atau bank harus ngurus syarat ini, itu dan menggunakan jaminan. Kalau beginikan kita minjam tidak ada memberikan jaminan sertifikat atau apa, cuma modal percaya saja. Lagian kami juga suda terbiasa seperti ini. Soal pemilik modal banyak mendapatkan untung ya itu mungkin memang rezekinya,\" kata Jalal. (777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: